Friday 20 February 2015

WAITING FOR YOUR HAPPINESS


 

Tadinya kupikir, pekerjaan paling sulit juga membosankan adalah menunggu. Lalu kupikir, aku salah. Pekerjaan sulit itu adalah mencari. MENGAPA?

Karena paling tidak, jika itu adalah menunggu, aku hanya punya satu harapan. Yakni: MENANTI ORANG ITU DATANG/KEMBALI KEPADAKU.

Akan berbeda jika itu adalah mencari. Mencari seseorang yang bahkan tidak kuketahui kondisinya. Mencari seseorang yang kini tidak kuketahui posisinya. Mencari seseorang yang kupikir berjalan menjauhiku. Mencari seseorang yang mungkin berusaha melupakanku.

Dan kutakut menemukannya. Kutakut saat kumenemukannya, dia berbeda dari ingatanku. Kutakut bila menemukannya, dia berbeda dari harapanku. Kutakut, jika menemukannya adalah awal sesal permanenku. Kutakut menyesal mencarinya.

Kini tidak terlihat oleh mataku. Suaranya bahkan lenyap dari gendang telingaku. Hangat rangkulannya telah hilang dari ingatanku. Suka-dukaku dengannya kini hambar di lidahku. Hanya EGOIS. Hanya EMOSI, juga KESULITAN yang tercium oleh hidungku, dan itupun TERLAMBAT.

Meski jauh. Atau mungkin aku hanya bergumam sok. Juga MUNGKIN tidak tulus keluar dari tenggorakanku. Aku harap. dia selalu tersenyum. Aku harap, dia masih tersenyum. Aku harap, dia rela membagi senyum indahnya. Aku harap, dia bertemu orang yang sangat baik, DIMANAPUN. Dan aku harap, dia bahagia. Aku mohon, BUATLAH DIA BAHAGIA LEBIH DARIKU.

Bila seandainya, ANGIN bisa mengantarkan pesanku. INI ADALAH PESANKU UNTUK DIA:

“Maafkan aku yang tidak peka. Maafkan aku yang tidak punya kekuatan, juga tidak berani meminta kekuatan. Maafkan aku yang memutuskan bertindak mudah. Meski, di sisi lain kuharap kamu tidak kembali melewati tajamnya lidah pemotong hati itu. AKU MEMILIH DAN HANYA AKAN MENUNGGUMU.”-

Bukankah keputusan Si Bodoh memanglah bodoh? Dia hanya bisa bergumam, berharap orang itu membaca gumaman bodohnya. “BAHAGIALAH! JIKA KAMU INGIN MELIHATKU BAIK-BAIK SAJA. Mungkin dengan bubuhan sesal, dengan kata maaf yang kini tidak bermakna. Juga air mata sia-sia. BAHAGIALAH! LEBIH DARIKU.”

Sibodoh/19.32/18.02.2015 


WAITING FOR YOUR HAPPINESS

No comments:

Post a Comment