Wednesday, 17 June 2015
Di atas Sajadah (Puisi)
Menyambung rayuan
Menyimpul lidah
Menyibak nestapa
Kucoba rebut perhatian
Mengalungkan diri dalam naungan
Membentang asa penantian
Merebam jiwa pada harapan
Kuterbangkan jauh
Melankolis tak usai
Tangis tak jua
Membumbung mimpi
Meski membuang muka
Ingin ditengok
Diterawang hatinya
Dihapus permata di pipinya
Dengan zikir yang tak henti
Di atas sajadah
Kucipta pondasi
Di atas sajadah
Kubangun rumah
Rumah tempat tuk datang
Rumah titik tumpuan
Rumah pengakuan
Melepas dunia yang membelakangi
Di atas sajadah
Kuucap permohonan
Di atas sajadah
Kujemput berkah
Yang akhirnya punya keberanian
Mengembalikan tujuan
Untuk bersama-Mu
Yaa Rabb.
Maafkan diri yang terbuai pemberian-Mu
Tapi, diriku masih melontar permintaan
Izinkanku bertemu Ramadhan-Mu
Untuk membayar hutang terbesarku
Setahun lagi, hingga bertahun-tahun sudah.
(Andi Nurfadriani/18.49/08.06.2015)
Labels:
PUISI
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment