Monday 27 October 2014

Dia Hanya Pinokio



Jalinan rasa yang aku dan mereka tanam waktu itu,
Apakah sekarang dia masih tumbuh?
Aku masih tidak mengerti.
Kata teman, bisa bermakna sedalam itu.
Aku masih tidak memahami.
Bagaimana mungkin CINTA YANG LEBIH, menjadi hama baginya?

Bahkan dikala tawa itu pecah,
Kasih sayang itu tumpah,
Atau rasa itu tumbuh,
Semuanya mulai musnah.
JARAK itu hadir,  
JAlinan RAsa beraKhir.
Atau kebohonganpun menyebar.
Saat yang Ia ucap, mulai tak berarti.

“Aku lelah berbohong.”
Bagaimana kalimat itu tumbuh, saat dia berbohong,
Bagaimana aku jijik dengan kalimat itu,
Bagaimana harapanku juga musnah, karena kalimat itu.

Semuanya jadi asing, tidak kumengerti.
Nyatanya, kaumku dan dia masih terikat oleh JARA.
Dan aku, juga Miss Twitt menciptakan JARAK.
Dia, menciptakan rasa takutku.
JARAK itu, akan kupertahankan.

Kusadar, malaikat itu memang khayalanku.
DIA HANYALAH PINOKIO.

No comments:

Post a Comment