
Cahaya
redup terbit di balik awan
Menari-nari
di tengah hujan
Melenturkan
sebuah batu
Menyeka
pandangan yang kelabu.
Kukira
ia tersenyum
Ternyata
lagi merenung
Kupikir
ia menutur “Hai !”
Ternyata
melambai “Good bye !”
Cermin
itu jadi kawan
Kawan
yang hanya bayangan
Bayangan
dalam kenyataan
Kenyataan
yang hanya angan-angan
Asa...
Harapan...
Rasa...
Masih
adakah?
Yang
dulu tertimbun dalam keluh
Yang
dulu mengangah dalam pilu
Yang
dulu menyatu di atas hulu
Yang
kini terbang tak tertuju
Suka...
Sayang...
Cinta...
Masih
bolehkah?
Menyelimuti
duka dalam daku
Menghalau
benci diantara caci
Menyembunyikan
sesal dibalik kesal
Menghilangkan
amarah yang tak terarah
Tawa...
Gembira...
Semringah...
Kemanakah?
Meninggalku
dalam tangis
Membuatku
larut dalam sedih
Menjadikanku
boneka duka
Di
dalam sesal tak bermuka
Kini
yang tersisa hanya takut.
TAKUT
untuk akrab
TAKUT
menyesal
TAKUT
untuk TAKUT lebih...
Ada
apa dengan diriku?
Berakhirkah
semuanya?
Atau...
Apakah
harapan itu dinilai terlalu tinggi?
Berhasil
merebut sinarku,
Dan
menyembunyikannya di BALIK KABUT.
tulipungu/19.16/25.04.2014
No comments:
Post a Comment